• EnglishEnglish
  • Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Perkumpulan Prodi Sejarah
se-Indonesia | PPSI
  • Home
  • Tentang PPSI
    • Sejarah PPSI
    • Visi Misi
    • Struktur Pengurus
    • Anggaran Dasar (AD)
    • Anggaran Rumah Tangga (ART)
    • Program Kerja
    • Sertifikat Keanggotaan
  • Prodi Sejarah
    • Prodi Ilmu Sejarah
    • Prodi Pendidikan Sejarah
    • Prodi Sejarah Peradaban Islam
    • Kegiatan Prodi
    • Sumber Daya Manusia
    • Surat Perjanjian Kerjasama
  • Agenda & Berita
    • Berita
    • Informasi
    • Agenda
      • Seminar Nasional Sejarah dan Munas 2023
  • Publikasi
    • Jurnal Ilmiah
    • Penerbitan Ilmiah & Populer
  • Galery
  • Beranda
  • Berita
  • PPSI Sukses Selenggarakan Seminar Nasional di UGM

PPSI Sukses Selenggarakan Seminar Nasional di UGM

  • Berita
  • 30 Desember 2018, 14.41
  • Oleh : admin

Universitas Gadjah Mada baru saja menjadi tuan rumah Seminar Sejarah Nasional. Seminar yang bertajuk “Sejarah untuk Kebinekaan dan Ke-Indonesiaan: Refleksi 60 Tahun Seminar SejarahNasional 1957-2017” tersebut dihadiri ratusan peserta dari dalam dan luar negeri. Seminar tersebut menghadirkan beberapa kunci, yakni Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan) dan pembicara utama Prof. Dr. Bambang Purwanto, Prof. Dr. Haryono, M.Pd.,serta Muhammad Ali. Seminar yang diadakan pada 14-16 Desember 2017 di Gedung Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya UGM tersebut secara simbolis dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP.

Hilmar dalam seminar tersebut tak menyangka bahwa animo para sejarawan sangat tinggi terhadap seminar ini. Ia menjelaskan bahwa pada awalnya seminar sejarah ini hanya dibuka untuk 60 pemakalah, tetapi jumlah makalah yang dikirim bertambah hingga lima kali lipat.

“Animo para pemakalah sangat tinggi, biasanya paper sejarah kita cari-cari tapi untuk seminar sejarah ini kita sampai menyeleksi karena jumlahnya yang sangat banyak,” ujar Hilmar. Ia berharap pertemuan ini dapat menciptakan sejarah dalam penulisan sejarah.

Muhadjir dalam pembukaan seminar tersebut mengatakan bahwa saat ini sejarawan dirasa kurang banyak memengaruhi kebijakan strategis pemerintahan. Hal tersebut membuat berbagai kebijakan yang dibuat jadi ahistoris. Ia menambahkan bahwa banyak kasus sulit diselesaikan karena ahistoris dan tidak dilandasi dari akar sejarah.“Benar kata Soekarno yang mengatakan jas merah, jangan lupa sejarah,” ujar Muhadjir.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berharap para sejarawan dan ahli sejarah memiliki konstitusi yang signifikan untuk ikut mewarnai konsep-konsep dan rumusan-rumusan yang sifatnya strategis dalam pembangunan Indonesia ke depan. “Jangan sampai arah pembangunan Indonesia itu menjadi ahistoris,”tutupnya. 

 

Tags: Sejarah Seminar Nasional UGM

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Berita

  • Penguatan Kelembagaan PPSI 2023 PPSI Selenggarakan FGD Penguatan Kelembagaan untuk Program Studi Sejarah di Perguruan Tinggi
    28 Agustus 2023
  • PPSI Selenggarakan Seminar Nasional Sejarah 25 Tahun Reformasi
    28 Agustus 2023
  • 100 Tahun Sartono Kartodirdjo Call For Paper 100 Tahun Sartono Kartodirdjo
    10 Agustus 2023
  • Sampul Buku Kesenian Kajang Bulukumba Sulawesi Selatan Buku Kesenian Tradisional Masyarakat Adat Tanah Toa Kajang Bulukumba Sulawesi Selatan
    20 Juli 2023
  • PPSI Mengucapkan Selamat dan Sukses atas Terpilihnya Koordinator Prodi Sejarah S1-S3 di UNNES
    11 Juli 2023
Universitas Gadjah Mada
Perkumpulan Prodi Sejarah se-Indonesia | PPSI
Sekretariat Prodi Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Gedung 3 Lantai III, kampus UI, Depok 16242, Jawa Barat.
 
officialppsi@gmail.com
+62 (274) 588688
+62 (274) 565223
+62 811 2869 988

Link Eksternal

  • Perpusnas
  • Anri
  • MSI
  • KITLV
  • Dirjen Kebudayaan
  • Simlitabmas
  • P3SI

Media Sosial

 

 

© Perkumpulan Prodi Sejarah se-Indonesia

Deploy server by RumahHost.com