Perkumpulan Prodi Sejarah Se-Indonesia (PPSI) bekerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kalimantan Timur menyelenggarakan Sarasehan dalam rangka memperingati Hari Sejarah Nasional 2021, pada Selasa, (14/12). Kegiatan ini dilaksanakan guna mendengarkan pendapat (prasaran) dari tokoh-tokoh sejarah terkait permasalahan dunia kesejarahan di Indonesia dewasa ini.
Refleksi kesejarahan ini melingkupi aspek pengajaran dan pendidikan sejarah, penelitian, dan penulisan sejarah, kerjasama perorangan dan kelembagaan, serta hal lain yang relevan.
Acara ini dilakukan melalui daring dengan bentuk pemaparan ide dan materi oleh beberapa pembicara yang terkait langsung dengan bidang kesejarahan antara lain, Dirjen Kebudayaan Dr Hilmar Farid, Dr Sri Margana M. Phil sejarawan dari Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Purnawan Basundoro Sejarawan dari Universitas Airlangga, Prof Dr Budi Agustono sejarawan dari Universitas Sumatera Utara, Prof Dr Wasino sejarawan dari Universitas Negeri Semarang, Prof Dr Jajat Burhanuddin Sejarawan UIN Syarif Hidayatullah, Dr Linda Sunarti sejarawan dari Universitas Indonesia, Dr Agus Mulyana sejarawan dari Universitas Pendidikan Indonesia atau Ketua MSI Pusat, kemudian Dr Muslimin AR. Effendy sebagai ketua MSI Kalimantan Timur.
Sarasehan tersebut berlangsung selama dua hari yakni 14-15 Desember 2021. Pada hari pertama pelaksanaan diawali dengan proses pelantikan pengurus Perkumpulan Prodi Sejarah Se-Indonesia (PPSI) periode 2021-2023 melalui daring oleh Dewan Pembina, selanjutnya Ketua PPSI serta jajaran kepengurusannya dan beberapa tamu undangan.
Proses pelantikan dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan PPSI Periode 2021-2023, lalu dilanjutkan dengan sepatah dua kata dari Dewan Pembina yakni Dr Sri Margana M. Phil, dan Ketua PPSI Dr Ilham Daeng Makkelo SS M. Hum.
Setelah pelantikan kegiatan Sarasehan Hari Sejarah Nasional Tahun 2021, dimulai dan dibuka oleh Ketua BPCB Kalimantan Timur, Dr Muslimin AR Efendy, kemudian dilanjutkan dengan pembawaan materi oleh para pembicara. Dengan antusias peserta notabenenya berasal dari bidang atau elemen, stakeholder kesejarahan cukup besar, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan sukses.